KEINDAHAN YANG HAKIKI



Dunia diciptakanoleh Allah Swt. Dengansangatindahdanmempesona, sehinggabagiseitapinssan yang memilikiakalsehatakantakjubmelihatkehidahanalamini. Langitbiru yang berputartanpaada yang mengendalikan, seakanmembiuspenglihatankita, belumlagilautanbirudenganpasirputihnya yang membuatkaum Adam dank au Hawainginmenikmatinya.
Namun, semuaituhanyalahsetetes air laut, jikadibandingkanindahnyamelihatDzat yang menciptakanalamsemestaini. Imam Syafi’Imenyatakan :
“Seandainya Muhammad bin Idris -(namaasli Imam Syafi’i)- tidakmeyakinibahwabeliauakanmelihat Allah Swt. Di Akhirat, makabeliautidakakanmenyembah Allah Swt. Di dunia.”
Maqolahtersebutmembrikanpemahamanbagikita, bahwamelihat Allah Swt. Adalahnikmat yang sangatbesar yang tidakbisadibandingkandengannikmat yang kitarasakan di dunia. Dan halituselarasdenganfiran Allah Swt.
لِّلَّذِينَ أَحْسَنُواْ الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ (سورة يونس, 10 أية : 26 )
“Bagi orang-orang yang berbuatbagus, adapahala-(Surga)- dantambahannya (kenikmatanmelihat Allah Swt.)”.(QS. Yunus [10], 26)
Lafadhالْحُسْنَى dalamayat di atasbermaknasurga, danlafadhزِيَادَةٌadalahsebuahnikmat yang sangatagung, yang  setiapmukminakanmerasakannyakelak di akhiratyaitunikmata yang berupa, melihat Allah Swt. Dan  ayat di atas, jugamenjadidalilkalanganAsya’irah, bahwamelihat Allah Swt. Adalahhal yang Ja’izsecaraakal -(hal yang mumkinterjadi)- di duniadanakhirat, namundalamhalmelihat di dunia, khususiyahterhadapbagindaNabi Muhammad Saw.
            Selainayat di atas , dalil yang di paparkankalanganAsya’irahadalahfirman Allah Swt.
وُجُوهٌيَوْمَئِذٍنَّاضِرَةٌ (22) إِلَىرَبِّهَانَاظِرَةٌ  ( سورة القيام , 75 أية: 22-23 )
“ Wajah-wajah-(orang mukmin)- berseri-seri, memandangtuhannya”.(QS. Al-Qiyamah[75],22-23)
Maknadarilafadhنَّاضِرَةٌadalahbagusatauberseri-seri, yang menjadisifatdarilafadhوُجُوهٌ.KemudinhaditsNabi :
إنكم سترون ربكم كما ترون القمر ليل البدر ( رواه بخاري)
“Sungguh kalian semua-(mukmin)- akanmelihattuhansemmestaalam, bagaikan kalian semuamelihatbulanpurnama”.( HR. Imam Bukhori)
Untukmas’alahdenganapakitakelakmelihat-Nya..? Dalamhalini, ulama’ berbedapandanganmengarahkanayat di atas. Pendapat yang pertamamenyatakan, melihatdengantolpakmata, yang keduaberpendapat, melihatdenganseluruhwajah, karenamemandangdhahirul-ayat, وُجُوهٌيَوْمَئِذٍنَّاضِرَةٌ (22) إِلَىرَبِّهَانَاظِرَةٌda nada juga yang mengatakan, melihatdenganseluruhanngotabadan, seperti yang di sampaikanoleh Imam Abu Yazid al-Busthomi.
Dan yang perludiperhatikan, bahwamelihatnyakitapada sang-Khaliqdengantanpacara, maksudnyaadalahhalitutidaksepertimelihatnyakitapadatemansebayakita, melihatdariarahtimur, barat, harusadatempatnyadansemuahal yang bersifatkemanusiaan, karena yang dimaksudru’yah-( melihat)-yaitusatukekuatan yang dijadikan Allah Swt. Padamakhluk-Nyadanhalitutidakmengharuskandariarahmana, atau di manakitamelihatnya. Dan melihatnyakita di surgatidakmenunjukkanadatempatnya, karena yang dimaksudadalahmelihatdengantanpacaraapapun. Dan ituhanya Allah Swt. Yang mahamengetahui.
Dan kewajibankitahanyameyakinibahwakitaakanmelihat Allah Swt. Kelak di akhirat. Semogakitasemuadapatmerasakannikmat yang paling besartersebut. Amin yaaRabbal-‘alamin…



Tuhfatu-Murid, hal : 146-153 (Darul-Kutub al-Islami)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akidah Yang Mulai Rapuh

SEPUTAR AFDHOLIYYAH POSISI KEPALA MAYIT SAAT DIMANDIKAN

Hakikat Dari Semua Pekerjaan Makhluk